Friday, July 8, 2011

Informasi Obat-Obatan : Aluminium Hidroksida

ALUMINIUM HIDROKSIDA

Rumus Molekul : Al(OH)3
Massa Molekul Relatif : 78 g/mol
Wujud (*) : Padatan bubuk putih
Titik Lebur : 300 C/ 573 K
Kelarutan : Mudah larut dalam asam, alkali, HCl, dan H2SO4
Kelarutan Dalam Air : 0,001 g/L (20 C)
Peringatan : Iritan (Klasifikasi EU: I)

Ket: (*): Dalam suhu kamar

Aluminium hidroksida banyak ditemukan di alam dalam bentuk mineral gibbsit. Al(OH)3 berhubungan dekat dengan aluminium oksida hidroksida, AlO(OH), dan aluminium oksida Al2O3, letak perbedaannya adalah Al(OH)3 kehilangan kandungan air.
Al(OH)3 bersifat amfoter, dapat larut dalam asam membentuk Al(H2O)6 3+ (heksaakuaaluminium(3+)) atau hasil hidrolisisnya. Senyawa ini juga dapat larut dalam basa kuat membentuk Al(OH)4 - (tetrahidroksidoaluminat(1-)).
Seluruh aluminium hidroksida yang digunakan secara komersil dihasilkan dengan melewati proses Bayer, yang melibatkan pelarutan bauksit dalam natrium hidroksida sebagai langkah pertamanya.
Senyawa ini digunakan sebagai antasida (penetralisir keasaman lambung) dibawah merk dagang Alu-Cap, Aludrox, Pepsamar, atau Neosanmag Fast di Indonesia. Hidroksida-nya bereaksi dengan kelebihan asam dalam lambung sehingga mengurangi kadar keasamannya. Berkurangnya keasaman lambung dapat meringankan gejala yang ditimbulkan oleh maag, heartburn, atau dispepsia. Namun, Al(OH)3 dapat menyebabkan sembelit dan oleh karena itu, Al(OH)3 sering dikombinasikan dengan magnesium hidroksida atau magnesium karbonat, yang mempunyai efek penyeimbang sebagai pencahar. Senyawa ini juga digunakan untuk mengendalikan kadar fosfat dalam darah, pada orang-orang yang mengalami gagal ginjal.

No comments:

Post a Comment