Saturday, July 30, 2011

Here, There and Everywhere..

Sebuah lagu yang indah yang ditulis oleh Paul McCartney, "Here, There and Everywhere" dirilis dalam album The Beatles, "Revolver", tahun 1966. Simaklah lirik yang indah berikut ini, beserta maknanya:

To lead a better life
I need my love to be here

(Sebuah pembuka yang indah, menggambarkan perasaan sang penulis yang membutuhkan kehadiran orang yang dicintainya untuk membuat kehidupannya jadi lebih baik.)

Here, making each day of the year
changing my life with a wave of her hand
nobody can deny that there's something there

(Keinginan sang penulis supaya yang dicintainya tersebut selalu di sisinya dan dapat memegang tangannya setiap saat, sehingga mereka tak dapat menyangkal lagi kalau mereka merasakan "sesuatu", yaitu rasa cinta yang tumbuh di antara mereka.)

There, running my hands through her hair

(Apabila yang dicintai tersebut sedang jauh, sang penulis masih dapat merasakan helai rambut orang yang ia cintai tersebut di tangannya.)

Both of us thinking how good it can be
someone is speaking, but she doesn't know he's there

(Saat mereka saling jauh, sang penulis mengharapkan kalau yang dicintainya tersebut juga merindukannya dan selalu berada di dalam hatinya.)

I want her everywhere,
and if she's beside me I know I need never care
but to love her is to need her everywhere

(Sang penulis menginginkan yang dicintai tersebut untuk selalu bersamanya ke mana pun ia pergi, karena ia tahu untuk mencintainya, ia harus membutuhkannya di mana pun ia berada.)

Knowing that love is to share
each one believing that love never dies
watching their eyes, and hoping I'm always there

(Karena mereka menyadari, cinta harus saling dibagi, mereka percaya bahwa cinta mereka takkan pernah mati, dan berharap untuk selalu bersama.)

I could be there and everywhere
here, there and everywhere

(Sebuah penutup sekaligus penegasan bahwa sang penulis akan selalu bersama orang yang dicintainya, di manapun ia berada)

Buat saya, lagu ini adalah lagu cinta yang terindah yang pernah diciptakan. Liriknya yang puitis, romantis, namun tidak cengeng, diiringi dengan aransemen yang lembut dan sederhana membuat lagu ini terdengar "manis" di telinga. Ditambah lagi dengan suara Paul McCartney nan syahdu, vokal harmoni John Lennon dan George Harrison yang indah, petikan gitar elektrik dan bas acapella yang melodis, membuat saya seakan terhipnotis setiap kali mendengarkan lagu ini, dan seperti tidak pernah bosan untuk mendengar lagu ini. Sangat cocok didengarkan oleh orang-orang yang sedang kasmaran. Silakan buktikan sendiri, nikmatilah lagu "Here, There and Everywhere" ini, dengan mendownload secara gratis lagu ini di link ini.
Selamat menikmati.

Friday, July 29, 2011

Peninggalan Jawa di Suriname

Pengalaman: Margono Susilomurti

Bulan Maret 2009, saya berkesempatan mengunjungi Kota Paramaribo, Suriname, di Amerika Selatan. Pada masa kolonial Belanda, banyak buruh dari Jawa dibawa ke sana untuk bekerja di perkebunan. Hingga kini jejak Jawa di sana masih sangat mudah dikenali. Dengan melihat sekilas saja penampilan orang-orang yang berlalu lalang, kita bisa tahu bahwa mereka masih keturunan Jawa. Jalan-jalan di sana masih banyak yang memakai kosakata Jawa. Misalnya, Tempe Weg (Jalan Tempe), Pisangrodjo Weg, Purworedjo Weg, dan lain-lain.
Warung-warung makan pun masih banyak yang menggunakan ciri kata Jawa, misalnya Warunj Rahaju, Warung Jawa, dan sebagainya. Orang Suriname juga msih banyak yang menggunakan nama-nama khas Jawa. Sekalipun sudah memakai nama-nama Belanda, mereka masih menyertakan nama Jawa sebagai nama belakang. Di sana saya punya kenalan bernama Stanley Kartodikromo, Hendriek Diprodono, Freddy Setrokarjo, Maantje Pawirotaruno, Valencia Paini Djojomunawi.
Makanan di sana pun masih mirip dengan makanan di Jawa meskipun rasanya tidak sama persis. Bumbu masak di sana juga masih mirip dengan bumbu masak di Jawa. Tapi di sana tidak ada jeruk wangi, keluwak, dan temu kunci. Di Suriname, cabai yang banyak digunakan sedikit berbeda dari cabai di Jawa. Di sana, cabai berwarna kuning, bentuknya gendut, dan pedas sekali. Namanya "nandjuma". Ini cabai khas Suriname sehingga negara ini sering disebut "nandjuma kondre". "Kondre" artinya kira-kira sama dengan "country". Jadi Suriname sering disebut "negara cabai".
Di warung-warung di sana, aya tidak mengalami kesulitan menjumpai menu nasi kuning, sambal goreng tempe, ayam goreng, sayur kacang panjang, dan urap-urapan. Yang terasa berbeda dari masakan Jawa terutama adalah harganya. Satu piring nasi kuning dengan satu potong ayam goreng dan sayur buncis dibandrol seharga 10 Dolar Suriname (sekitar Rp42.000,00). Jika nasi dicampur singkong dengan lauk yang sama, harganya menjadi 12 Dolar. Jauh lebih mahal daripada sepiring nasi di kota-kota besar di Jawa.

Walikota Hobi Gowes

Oleh: Rahmi Fitria

Mengawali kariernya sebagai wartawan, Walikota London, Alexander Boris de Pfeffel Johnson (47), mulai bermain politik sejak 2001, ketika terpilih sebagai anggota Dewan Rakyat, House of Commons. Tahun 2007, Johnson menjadi Walikota, mewakili Partai Konservatif dengan perolehan lebih dari satu juta suara dan tercatat sebagai salah satu politisi dengan mandat terbesar dalam sejarah politik Inggris.
Johnson adalah pejabat pemerintah yang unik, karena juga pesepeda (biker) sejati. Sehari-hari, sepedalah yang mengantarkannya bekerja atau untuk keperluan pribadi. Termasuk ketika Perdana Menteri Inggris, David Cameron, baru saja terpilih, Johnson mengunjunginya pakai sepeda, dengan menyandang ransel dan helm. Sepedanya diparkir cuek di depan Downing Street 10, kantor dan kediaman resmi sang Perdana Menteri. Foto peristiwa itu langsung terpampang di media-media cetak internasional.
Warga London sudah terbiasa melihat penampilan Johnson yang agak acak-acakan, rambut pirang gondrong awut-awutan, dan hadir di sebuah acara dengan bercucuran keringat karena habis menggowes. Juga bukan sekali dua kali ia menjadi korban pencurian sepeda. Setengah berseloroh, ia melontarkan untuk membangun "kandang-kandang" sepeda di seantero Islington dan mengirim pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEALs, untuk menangkapi para pencuri sepeda.

Susu Sapi Mirip ASI

Para peneliti di Beijing Agricultural University, Cina, melaporkan telah berhasil memodifikasi gen 300 sapi perah sehingga sapi-sapi itu bisa menghasilkan susu mirip susu ibu (ASI). Para peneliti itu menyisipkan gen manusia dalam gen sapi.
Adanya gen manusia ini membuat kelenjar susu sapi memproduksi susu yang banyak mengandung lisozim. Lisozim adalah protein yang banyak terdapat di dalam ASI. Susu sapi biasanya tidak banyak mengandung banyak protein jenis ini.
Kadar lisozim yang tinggi ini membuat susu sapi-sapi tersebut memiliki rasa mirip ASI. Tidak hanya itu, Ning Li, kepala peneliti, mengklaim bahwa susu sapi tersebut juga lebih sehat dan lebih bergizi. Ning Li bahkan menyatakan, susu sapi ini bisa digunakan untuk program perbaikan gizi pada anak-anak di Cina. Di tahap awal, susu sapi ini akan diteliti dalam uji klinis selama tiga tahun.
Elizabeth Maga, peneliti dari University of California, Davis, AS, yang terlibat dalam penelitian ini menerangkan, ASI memiliki kadar lisozim 1.600 kali lebih tinggi daripada susu sapi. Protein ini memainkan peranan penting yang membuat susu disukai bakteri baik di dalam usus.
Maga sepakat, ASI jauh lebih sehat daripada susu sapi. Anak-anak yang mendapat ASI lebih sehat daripada anak-anak yang hanya minum susu sapi. Kata Maga, salah satu penyebabnya adalah karena lisozim memberi nutrisi bagi bakteri baik di usus. Jika susu sapi mengandung lisozim yang lebih tinggi, maka susu sapi akan memiliki kualitas hampir mirip ASI.
Namun, tidak semua pihak menyambut berita ini dengan antusias. Mereka menganggap, susu sapi ini tidak alami karena sapi-sapi itu telah menjalani rekayasa genetik. Hingga saat ini, rekayasa genetik di bidang pangan masih menyisakan banyak problema, terutama masalah keamanan. Penelitian Ning Li dkk. di tahap awal memang menunjukkan susu sapi ini aman. Namun, itu masih belum bisa dijadikan dasar untuk mengklaim bahwa susu ini benar-benar aman dikonsumsi jangka panjang.

Sumber: livescience.com

Gadget Tanpa Baterai

Jurnal ilmiah American Chemical Society belum lama ini memublikasikan sebuah penemuan teknologi futuristik yang memungkinkan ilmuwan membuat berbagai gadget tanpa baterai. Seperti kita tahu, selama ini peranti-peranti modern seperti telepon genggam masih mengandalkan listrik dari baterai yang listriknya harus diisi jika telah habis. Dengan teknologi baru ini kita bisa memiliki gadget tanpa perlu mengisi baterai.
Penelitian ini masih difokuskan pada peranti yang berfungsi mengirim data nirkabel jarak jauh yang diaplikasikan di bidang medis. Prototipe teknologi yang diberi nama Nano Letters ini berupa sebuah alat kecil yang bisa dipakai seperti cincin atau arloji, bahkan bisa juga ditanam di jaringan kulit. Alat yang memiliki bagian sensor dan kamera ini dirancang untuk bekerja dengan daya listrik kecil yang sumbernya dari lingkungan sekitar, mirip arloji kinetik yang memanfaatkan gerakan tangan sebagai penggerak jarum jam.
Zhong Lin Wang, kepala peneliti, menerangkan bahwa sumber listrik bisa berasal dari denyut nadi, embusan napas, atau gerakan pemakainya. Ini bukan sesuatu yang sulit dilakukan karena sejauh ini pemanfaatan energi kinetik, vibrasi, gerakan udara (aerodinamika), gelombang suara, panas, atau cahaya sebagai sumber energi sudah biasa diaplikasikan.
Bagian penting alat ini berupa generator berteknologi nano yang berfungsi mengubah energi gerakan menjadi listrik yang selanjutnya disimpan di dalam kapasitor. Listrik ini kemudian digunakan oleh Nano Letters untuk mengirim informasi nirkabel jarak jauh seperti pada telepon genggam. Karena berteknologi nano, alat ini bisa dibuat dalam ukuran yang kecil.

Sumber: sciencedaily.com

Wednesday, July 27, 2011

DIBALIK LAGU THE BEATLES: A BEGINNING

A Beginning

Status: Lagu album
Album: Anthology 3 (Trek 1)
Dirilis: 28 Oktober 1996
Direkam: 22 Juli 1968 di Studio Abbey Road, London
Genre: Neo-Klasikal
Panjang: 0:50
Label: Apple Records
Penggubah: George Martin
Produser: George Martin
Penata Suara: Ken Scott

Dibuat dan dimaksudkan sebagai pembuka lagu ciptaan Ringo Starr, "Don't Pass Me By", dalam Album "The Beatles (White Album)", "A Beginning" tidak pernah dirilis secara resmi sampai 1996 ketika muncul dalam "Anthology 3".
Setelah sukses dengan single "Free As a Bird" dan "Real Love", mantan personil The Beatles yang masih tersisa saat itu (P.McCartney, G.Harrison, dan Ringo Starr) berniat untuk merilis single "reuni" ketiga, sebuah adaptasi dari demo John Lennon pada era 70-an, yang diberi judul "Now and Then". Namun, George Harrison dikabarkan tidak puas dengan proses daur ulang demo tersebut menjadi single, dan demo "Now and Then" itu pun dibiarkan begitu saja dan tidak dirilis.
Sebagai gantinya, ditempatkanlah "A Beginning" sebagai trek pembuka album terakhir dalam proyek trilogi "Anthology" tersebut. Lagu ini juga muncul dalam Film "Yellow Submarine".
Tanpa melibatkan satu anggotapun dari The Beatles, "A Beginning" digubah oleh Produser George Martin, dan direkam pada tanggal 22 Juli 1968 dengan menggunakan pemain orkestra yang sama dalam Lagu "Good Night".

Tuesday, July 26, 2011

DIBALIK LAGU THE BEATLES: 12-BAR ORIGINAL

12-Bar Original

Status: Lagu album
Album: Anthology 2 (Trek 16)
Dirilis: 18 Maret 1996
Direkam: 4 November 1965 di Studio Abbey Road, London
Genre: Blues
Panjang: 2:54
Label: Apple Records
Penggubah: John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Richard Starkey
Produser: George Martin
Penata Suara: Norman Smith

Mencoba untuk membuat lagu R&B/soul, The Beatles merekam sebuah instrumentalia untuk pertama kalinya sejak meneken kontrak dengan EMI pada tahun 1962.
Walaupun direkam tahun 1965, lagu ini baru dirilis secara resmi tahun 1996, ketika sebuah versi yang telah diedit dirilis dalam album "Anthology 2". Versi asli dan utuh dari lagu ini mempunyai panjang lebih dari enam menit.
Lagu ini merupakan hasil dari kolaborasi keempat personil The Beatles, yang mencoba berimprovisasi secara spontan. Lagu ini tampaknya direkam untuk mengantisipasi kalau mereka tidak dapat memenuhi kuota 14 lagu dalam Album "Rubber Soul".
Melibatkan produser George Martin dalam harmonium (semacam akordeon), lagu ini adalah sebuah percobaan The Beatles untuk mengomposisi sebuah lagu blues yang diinspirasi oleh sebuah hit dari Booker T and the MGs tahun 1962 berjudul "Green Onions".
Namun, mereka nampaknya tidak dapat memunculkan kesan "wah" dalam lagu ini dan terkesan membosankan dalam durasi sepanjang itu (enam menit). Karena itu, lagu ini tidak pernah digarap secara serius untuk dirilis secara resmi dalam karier The Beatles.
The Beatles menyadari akan menjamurnya tren musik blues dan soul di Inggris pada pertengahan era 60-an yang dimotori oleh grup seperti The Yardbirds dan The Animals. "Plastic soul" adalah frasa yang sering diucapkan Paul McCartney pada era itu. Ia menerangkan kepada rekannya di The Beatles bahwa frasa itu sering digunakan oleh para musisi blues kulit hitam untuk menyebut Mick Jagger (The Rolling Stones).
Setelah The Beatles bubar, dirumorkan bahwa dalam album "Rubber Soul" sebenarnya dimaksudkan untuk dirilis sebuah instrumentalia yang mempunyai judul yang sama dengan nama album tersebut, dan apabila itu terjadi kemungkinan besar "12-Bar Original" yang mengambil peran tersebut.
Sebelum dirilis tahun 1996, hanya John Lennon dan Ringo Starr yang mengomentari tentang lagu yang saat itu belum dirilis ini secara terbuka kepada jurnalis. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun radio di AS, Lennon ditanya apakah ada lagu The Beatles yang belum pernah dirilis secara resmi sepanjang The Beatles masih eksis, dan ia menjawab kalau ia hanya ingat sebuah 12-bar yang tidak terlalu bagus. Starr berkata pada jurnalis, "Kami berempat menggubah lagu itu dan saya masih menyimpan piringan hitam hasil rekamannya."
The Beatles merekam "12-Bar Original" pada 4 November 1965 setelah mereka merekam "What Goes On".
Pertama mereka berlatih untuk mendapatkan nadanya, yang kemudian dibagi menjadi 2 take. Take (percobaan) pertama gagal, dan yang kedua sukses dalam durasi 6 menit 42 detik yang kemudian diedit menjadi 2 menit 54 detik untuk dirilis dalam "Anthology 2".
Sebuah editan mono yang asli dan utuh dibuat pada 30 November 1965, atau hanya tiga hari sebelum dirilisnya Album "Rubber Soul", di mana lagu ini dimaksudkan untuk dirilis dalam album tersebut, namun selesainya pengeditan lagu ini terlalu terlambat karena terlalu dekat dengan deadline untuk rilis Album "Rubber Soul". Piringan hitam hasil pengeditan hari itu akhirnya diberikan kepada masing-masing anggota The Beatles untuk koleksi pribadi.

Personil:
John Lennon : gitar lead
George Harrison : gitar lead
Paul McCartney : bas
Ringo Starr : drum
George Martin : harmonium

Saturday, July 16, 2011

Lorem Ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Exceptur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Fakta dan Hikmah Dibalik Gerakan Shalat Menurut Ilmu Kesehatan

Berikut ini saya uraikan mengenai fakta dan manfaat dibalik gerakan-gerakan shalat ditinjau dari segi ilmu kesehatan. Gerakan shalat adalah fitrah yang Allah ciptakan untuk kemaslahatan manusia. Manfaatnya begitu besar bagi lahir dan bathin.
Subhanallah, apa yang Allah perintahkan kepada manusia dalam kehidupan ini memang tiada sia-sia. Semua mengandung hikmah yang akan membawa kemaslahatan bagi kelangsungan hidup umat manusia yang mengimani-Nya. Sekecil apapun tentunya Allah S.W.T. menyimpan rahasia yang melahirkan hikmah. Sehingga diharapkan manusia akan bersyukur dan bertambah keimanannya kepada Allah yang telah menciptakan dirinya.

A. Takbiratul Ihram
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan melatih otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu mengalami peregangan sehingga aliran darah kaya oksigen akan menjadi lancar.

B. Berdiri bersedekap
Manfaat: Gerakan ini menghindarkan gangguan persendian pada tulang-tulang anggota gerak atas

C. Rukuk
Manfaat: Apabila dilakukan dengan sempurna, yaitu tubuh ditekuk membentuk sudut 90 derajat, postur ini akan menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk relaksasi otot-otot bahu hingga ke lengan bawah. Selain itu, rukuk juga dapat melatih sistem kemih sehingga dapat mencegah gangguan prostat.

D. I'tidal
Manfaat: Variasi gerakan berdiri dan bungkuk pada rangkaian gerakan rukuk-i'tidal-sujud merupakan latihan bagi organ pencernaan yang baik. Organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Hal ini dapat melancarkan dan memelihara fungsi sistem pencernaan.

E. Sujud
Manfaat: Posisi jantung yang lebih tinggi dari otak menyebabkan darah kaya oksigen mengalir lancar menuju otak. Sebuah riset yang dilakukan di AS menyimpulkan bahwa sujud dapat menyebabkan pasokan darah kaya oksigen mengalir lancar menuju otak, hal ini dapat memelihara dan memacu kerja sel-sel otak yang akan meningkatkan kecerdasan. Karena itu, bersujudlah dengan tuma'ninah (tidak tergesa-gesa) agar pasokan darah kaya oksigen mencukupi kebutuhan sel-sel otak. Menurut kabar, seorang dokter berkebangsaan AS dari Harvard University yang telah membuktikan kebenaran hasil riset tersebut melalui penelitian yang dikembangkannya sendiri secara diam-diam mengenai gerakan sujud menyatakan dirinya menjadi muallaf. Bersujud juga dapat mencegah wasir. Khusus bagi wanita, rukuk dan sujud dapat memelihara organ kewanitaan sehingga dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Bersujud juga dapat melatih otot dada. Hal ini disebabkan karena saat sujud, beban tubuh bagian atas bertumpu pada lengan sampai tangan. Hal ini merangsang otot dada untuk ikut berkontraksi. Bagi pria, hal ini berguna untuk membentuk tubuh lebih indah. Bagi wanita, hal ini dapat membantu mengencangkan dan memperindah payudara dan meningkatkan kualitas ASI. Sujud juga dapat melatih otot perut dan rahim untuk berkontraksi sekuat mungkin saat persalinan sehingga mempermudah proses persalinan, hal ini karena saat sujud, otot perut dan rahim berkontraksi penuh.

F. Duduk Iftirasy (Duduk di Antara 2 Sujud/Duduk Tahiyat Awal)
Manfaat: Saat duduk iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang dilewati saraf skiatik (nervus ischiadicus), hal ini dapat memelihara fungsi saraf skiatik. Hal ini dapat mencegah penyakit skiatika (ischialgia), yaitu gangguan di sepanjang daerah yang dipersarafi saraf skiatik yang menyebabkan nyeri dari punggung bagian bawah sampai kaki yang luar biasa sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan.

G. Duduk Tawarruk (Duduk Tahiyat Akhir)
Manfaat: Duduk tawarruk yang sempurna sangat baik bagi pria karena dapat membantu mencegah impotensi dan mencegah gangguan pada ureter, kandung kemih (vesica urinaria), vas deferens, dan uretra. Variasi posisi telapak kaki pada duduk iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian gerakan. Gerakan yang harmonis dan teratur inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ kaki kita.

H. Salam
Manfaat: Gerakan menoleh kiri dan kanan secara maksimal dapat merelaksasikan otot leher dan sekitar kepala, hal ini dapat melancarkan peredaran darah di kepala. Gerakan ini mencegah mudah sakit kepala dan migrain. Selain itu, hal ini dapat menjaga kekencangan kulit wajah sehingga dapat menunda timbulnya keriput dan membuat kesan awet muda.

Dari uraian di atas, dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa dengan menunaikan shalat secara istiqomah dapat menjaga kesehatan lahir maupun bathin hamba-Nya yang beriman. Sehingga akan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai hamba-Nya. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang beriman dan selalu istiqamah di jalan-Nya sehingga kita selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT. Amin

Saturday, July 9, 2011

Beatles' Day-by-Day History : Recording: Ob-La-Di, Ob-La-Da; Revolution

TUESDAY, 9 JULY 1968 (43 YEARS AGO)

Although The Beatles had recorded a remake of "Ob-La-Di, Ob-La-Da" during the previous night's session, they began this day's work by starting a third version.
Paul McCartney led the group through two new takes of the song, numbered 20 and 21, in a five-hour session beginning at 4pm. Following an hour's break, however, he decided to return to previous night's take 13, which became the basis for the master version released on the "White Album". The lead and backing vocals were wiped and re-recorded, although these were replaced by more recordings made on 15 July 1968.
A reduction mix of take 13 was then made, numbered take 22, accounting for the earlier takes. Handclaps and more vocal noises were then added, along with piano for the final verse. The song was completed on 15 July.
This second session ended on 3.30am the next morning. Before it did, The Beatles began work on a remake of "Revolution", which was to feature on their next single as the b-side of "Hey Jude". McCartney and George Harrison had decreed that "Revolution 1" was not commercial-sounding enough, much to the annoyance of John Lennon.
Although this night's performances were recorded, this was more a rehearsal of "Revolution" than a proper session. It featured lead and rhythm guitars, bass guitar and drums, plus Lennon's lead vocals. The tape was later wiped, however, and replaced with proper takes on 10 July.

Recording session data:
Time : 9 July 1968 4pm - 10 July 1968 3.30am
Place : Studio 3, Abbey Road (EMI) Studios, London
Session Producer : George Martin
Session Engineer : Geoff Emerick

Friday, July 8, 2011

Informasi Obat-Obatan : Aluminium Hidroksida

ALUMINIUM HIDROKSIDA

Rumus Molekul : Al(OH)3
Massa Molekul Relatif : 78 g/mol
Wujud (*) : Padatan bubuk putih
Titik Lebur : 300 C/ 573 K
Kelarutan : Mudah larut dalam asam, alkali, HCl, dan H2SO4
Kelarutan Dalam Air : 0,001 g/L (20 C)
Peringatan : Iritan (Klasifikasi EU: I)

Ket: (*): Dalam suhu kamar

Aluminium hidroksida banyak ditemukan di alam dalam bentuk mineral gibbsit. Al(OH)3 berhubungan dekat dengan aluminium oksida hidroksida, AlO(OH), dan aluminium oksida Al2O3, letak perbedaannya adalah Al(OH)3 kehilangan kandungan air.
Al(OH)3 bersifat amfoter, dapat larut dalam asam membentuk Al(H2O)6 3+ (heksaakuaaluminium(3+)) atau hasil hidrolisisnya. Senyawa ini juga dapat larut dalam basa kuat membentuk Al(OH)4 - (tetrahidroksidoaluminat(1-)).
Seluruh aluminium hidroksida yang digunakan secara komersil dihasilkan dengan melewati proses Bayer, yang melibatkan pelarutan bauksit dalam natrium hidroksida sebagai langkah pertamanya.
Senyawa ini digunakan sebagai antasida (penetralisir keasaman lambung) dibawah merk dagang Alu-Cap, Aludrox, Pepsamar, atau Neosanmag Fast di Indonesia. Hidroksida-nya bereaksi dengan kelebihan asam dalam lambung sehingga mengurangi kadar keasamannya. Berkurangnya keasaman lambung dapat meringankan gejala yang ditimbulkan oleh maag, heartburn, atau dispepsia. Namun, Al(OH)3 dapat menyebabkan sembelit dan oleh karena itu, Al(OH)3 sering dikombinasikan dengan magnesium hidroksida atau magnesium karbonat, yang mempunyai efek penyeimbang sebagai pencahar. Senyawa ini juga digunakan untuk mengendalikan kadar fosfat dalam darah, pada orang-orang yang mengalami gagal ginjal.

Beatles' Day-by-Day History : The Beatles returned to England from Their Asia Tour

FRIDAY, 8 JULY 1966 (45 YEARS AGO)

Following their Asia Tour, The Beatles returned to England on this day.
They arrived on London Airport at 6am. A brief press conference was held.
The following is a transcript of The Beatles' interview with the ITV network about their mistreatment while touring in Manila, Philippines.

(Q): Question/Interviewer
(M): Paul McCartney
(L): John Lennon
(H): George Harrison

(Q): "At the airport, did they come up and start physically threatening you?"

(M): "We got to the airport and our road managers had a lot of trouble trying to get the equipment in because the escalators had been turned off, and things. So we got there, and we got put into the transit lounge. And we got pushed around from one corner of the lounge to another, you know."

(L): (impersonating, and demonstrating by shoving Paul repeatedly in the shoulder)
"'You're treated like an ordinary passenger!! Ordinary passenger!!' ...Ordinary passenger, what, he doesn't get kicked, does he?"
(Beatles laughed)
(M): (laughs) "And so they started knocking over our road managers and things, and everyone was falling all over the place."

(Q): "That started worrying you, when the road manager got knocked over."

(M): "Yeah, and I swear there were thirty of 'em."

(Q): (turning back to John) "What do you say there were?"

(L): "Well, I saw sort of five in sort of outfits, you know, that were doing actual kicking and booing and shouting."

(Q): "Did you get kicked any?"

(L): (giggling) "No, I was very delicate and moved every time they touched me."
(Beatles laughed)
(L): "But I was petrified... I could have been kicked and not known it, you know. We'll just never go to any nuthouses again."

(Q): "Would you go to Manila again, George?"

(H): "No, I didn't even want to go that time."

(L): "Me too."

(H): "Because we'd heard that it was a terrible place anyway, and when we got there... it was proved."

Thursday, July 7, 2011

Happy Birthday, Ringo!

SUNDAY, 7 JULY 1940 (71 YEARS AGO)

Ringo Starr was The Beatles' drummer and occasional singer. He was the oldest member and the last to join the band.

"Ringo's a damn good drummer. He was always a good drummer. He's not technically good, but I think Ringo's drumming was underrated the same way as Paul's bass playing is underrated...
I think Paul and Ringo stand up anywhere with any of the rock musicians. Not technically great. None of us were technical musicians. None of us could read music. None of us can write it. But as pure musicians, as inspired humans to make noise, they're as good as anybody!"
- John Lennon -

Ringo was born with the name Richard Starkey on 7 July 1940, at 9 Madryn Street in the Dingle area of Liverpool. His parents split up when he was three, and his mother, Elsie, remarried a man called Harry Graves. Graves got on well with Richard and encouraged the boy's passion for music.
A sickly child, Starkey spent long stretches in hospital. Among his afflictions were a coma caused by appendicitis, a cold which led to pleurisy, and various allergies and intolerances to certain foods. His illnesses made him fall behind academically, and he didn't return to school after a stay in hospital at the age of 13.
Known as Ritchie as a teenager, Starkey became infatuated with the skiffle craze which swept Liverpool and elsewhere in the 1950's. He co-founded the Eddie Miles band, which later became Eddie Clayton and the Clayton Squares, and in 1959 joined the Raving Texans, backing band for local singer, Rory Storm.
It was while playing in these Liverool bands that he gained the nickname Ringo Starr, the first name due to the rings he wore, and the last name because of his solos - which he performed reluctantly - could be billed as 'Starr Time'.
Ringo met The Beatles in Hamburg in October 1960. At the time, he was performing with Rory Storm and The Hurricanes, but stepped in on a number of occasions when Pete Best was unavailable. At the time, there was a sense of solidarity among the British groups in Hamburg, and The Beatles got to know Starr well.
When George Martin demanded that Best be replaced, The Beatles insisted that Ringo was the best drummer for them. The decision was controversial among the group's fans, who demanded "Pete forever! Ringo never!" at The Cavern club, and fights broke out.
However, Starr didn't play drums, on The Beatles' first single, "Love Me Do". Martin brought session drummer, Andy White, in for the session, relegating Starr to tambourine in "Love Me Do, and maracas in its b-side "P.S. I Love You". From then on, Starr played on virtually all The Beatles' recordings.
Ringo Starr quickly established himself as a rock-steady drummer, whose open hi-hat and four-to-the-floor bass drum helped energise The Beatles' sounds. He was a reliable performer who made only a handful of mistakes during the band's recording career.
A left-handed drummer who performed on a kit conventionally set up for a right-handed player, Ringo formed a distinctive sounds, not least his 'backwards' fills which were created by leading with the 'wrong' hand. As Ian McDonald wrote, "Starr would, during fills, come off the snare onto the tom-toms with his left hand leading so that he could only progress 'backwards' from small tom to floor tom or from small tom to snare."
Examples of his characteristics fills can be found on "A Day in the Life", "Hey Jude", and "Rain" (which Starr considers to be his best drumming).
'Ringoisms' (a term coined by Starr and adopted by the band) were used by John Lennon for the titles of "A Hard Day's Night" and "Tomorrow Never Knows". He also contributed the line "Darning his socks in the night..." to "Eleanor Rigby".
He became the central character in the films "Help!" and "Yellow Submarine", which were a testament to his popularity as a band member. "A Hard Day's Night", too, showed his natural ability as an actor, though he subsequently downplayed his performance, claiming he was hungover on the shoot.
Starr walked out during the recording of the "White Album", after becoming tired of The Beatles in-fighting. Away for two weeks, Paul McCartney played drums on "Back in the U.S.S.R." and "Dear Prudence".
He composed two original songs during his time with The Beatles: "Don't Pass Me By" and "Octopus's Garden".
Ringo Starr married Maureen Cox on 11 February 1965. They had three children: Zak, Jason and Lee, before divorcing in 1975. Cox died in 1994.
Starr met Barbara Bach on the set of the film "Caveman" in 1980. They married the following year on 27 April.
Zak Starkey is also a drummer. Ringo arranged for him to have lessons with The Who's Keith Moon, a close friend of the family. Zak went on to perform with The Who, Oasis, and the-All Starr Band.