Sunday, February 13, 2011

Preview: Indonesia U-23 vs Turkmenistan U-23

Dalam post pertama ini, saya akan mengemukakan pandangan saya menghadapi pertandingan Pra Olimpiade 2012 antara Indonesia vs Turkmenistan yg berlangsung pada 23 Februari 2011. Dan dalam post ini, saya tidak bermaksud menggurui, karena saya sangat awam dalam sepak bola, dan saya hanya bermaksud menyampaikan pandangan saya, sebagai rakyat Indonesia yang sangat mencintai Timnas.
Menghadapi Turkmenistan, Timnas U-23 tampaknya masih buta akan peta kekuatan lawan. Selain itu, pemain kita juga kalah postur dari pemain Turkmenistan yang rata-rata berpostur setinggi pemain Eropa. Namun demikian, bukan berarti Timnas kita tanpa peluang, pemain kita seharusnya dapat memanfaatkan postur tubuh yang lebih kecil, yang biasanya lebih lincah dalam melakukan pergerakan. Selain itu, faktor bermain di kandang seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendulang gol dan kemenangan untuk mengamankan Indonesia maju ke babak berikutnya, sebab di leg kedua saat bermain di Turkmenistan, peluang Timnas bisa dibilang tipis, karena pemain kita biasanya cukup kesulitan dalam beradaptasi dengan cuaca dan atmosfir baru di kandang lawan.
Saya berharap para pemain naturalisasi menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang pernah bermain di Eropa dengan memberikan contoh yang baik bagi para pemain muda kita, disamping untuk membuktikan kepada Pelatih Alfred Riedl bahwa mereka pantas lulus seleksi yang dilakukan Riedl.
Satu faktor penting yang belum dimiliki garuda muda kita adalah mentalitas pemain yang masih lemah. Inilah salah satu faktor utama mengapa timnas kita tidak pernah lagi menjuarai turnamen internasional di 20 tahun terakhir ini. Riedl dan staf kepelatihan tampaknya harus bekerja lebih keras untuk membenahi sektor yang paling mendasar ini.
Bukanlah hal yang mustahil untuk mengalahkan Turkmenistan dan melaju ke babak berikutnya, karena saya yakin Timnas akan memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia yang sangat mencintai Timnas, dan Timnas akan mengulang prestasi 50 tahun silam ketika berlaga di putaran final Olimpiade dan mengejutkan dunia dengan menahan imbang Uni Soviet. Semoga!
Terbanglah tinggi garuda mudaku!